Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini mempunyai pekerjaan tambahan setelah Bank Indonesia (BI) memberikan wewenangnya untuk mengawasi perbankan. Dengan bergabungnya sektor perbankan, maka pekerjaan besar menanti OJK untuk mengawasi seluruh sektor jasa keuangan seperti bank, non bank serta pasar modal.

 

Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan pihaknya telah siap mengawasi seluruh sektor jasa keuangan. Bahkan sejak tahun lalu OJK sudah memulai langkah-langkah untuk menyetarakan regulasi di seluruh sektor jasa keuangan dengan mendasarkan pada metode pengawasan berbasis risiko. 

 

"Saya menargetkan dengan periode dua tahun kesenjangan regulasi antar sektor jasa keuangan akan dapat diminimalisir," ujarnya saat acara "Annual Financial Executive Gathering 2014" di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Jumat (17/1) malam.

 

Menurut Muliaman, aturan ini akan menjadi prioritas mengingat semakin tingginya keterkaitan antar sektor, di tengah berbagai faktor risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional.

 

"Saya himbau agar seluruh pelaku di industri jasa keuangan dapat beradaptasi terhadap penguatan regulasi," jelas dia.

 

Pihaknya juga akan menyelaraskan berbagai master plan masing-masing sektor di industri keuangan agar dapat menghasilkan sinergisitas yang lebih baik. "Sesuai Undang-Undang, kami memiliki pula kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana di sektor jasa keuangan," ungkapnya.

 

Muliaman berharap, dengan adanya roadmap ini akan melengkapi persiapan menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. "Kami juga telah meresmikan terbitnya Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dengan tujuan menjadi perusahaan publik dengan tata kelola emiten yang lebih transparan," tutupnya.